Pada hari Kamis kemarin Tiba- tiba jam 8 pagi tepat, pintu gua terbuka dengan begitu kerasnya. Bayu keluar dari sana dia tampak tengah panik.
"Wa anterin aku je na ? udah telat nih" Bayu mendekat ke arah kasur
"Apaan sih bay" Gua rada- rada membuka mata lalu berbalik ke samping
"Begitukah sama teman?" Bayu mulai menggerakkan badan gua
"Hmmm aahhh iya iya" Gua mulai bangung dari kasur
Gua dengan rada- rada nglindur. Mencuci muka gua
"Uh kok dingin ya" Mengusap- ngusap mata. "Astaga" Gua ternyata salah ngambil pepsodent.
Dengan setengah tenaga di badan, gua mencoba mengantarkan bayu ke kampus. Disana dia minta di berhentikan di dekat rekorat. Gua ketemu Raha lagi, kami berdua sapa- sapaan.
Mengantarkan bayu sudah usai, pergilah gua ke kedai mbak Fitri. Memesan sayur nasi dan juga ati ayam. Semua di hargai dengan 10 ribu rupiah. Setelah makan gua langsung cabut dan pergi ke kampus. Hari ini gua kelihatannya Slow banget, pulang cepat dan langsung ke kamar nulis instigators lagi sampai maghrib.
Ketika maghrib seperti biasa temen- temen gua pada ngumpul di kamar. Danu yang selalu setia menghampiri kosan gua buat ngajakin makan dan juga bayu yang kadang minta di temenin ngerjain tugas. Temen gua satunya lagi si Frishen lebih suka nyantai- nyantai di kamarnya sehabis kerja jadi sekarang dia jadi jarang ke kamar gua. Mengenai kamar gua sudah 4 hari lamanya lampu luarnya mati dan gua udah biasa dengan itu. Sebenarnya rencana mau bilang ke mbk sum, tetapi dia tidak ada di kosannya sampai hari ini.
Seperti itulah keadaanya, Gua dan danu bersebelahan mantengin laptop sambil nemenin gua ngetik instigators. Sedangkan Bayu meminjam Hp gua dan bernyanyi dengan aplikasi smule yang baru gua download. Tak ada yang janggal sampai ketika kami semua serius dengan kesibukan masing- masing. Tiba- tiba ada sekelebat bayangan hitam mau masuk ke kamar gua. Gua Danu dan Bayu melihatnya barengan,
"eh apaan itu barusan si Frishen kah" Danu menatap gua.
Gua menatapn Danu balik dan langsung beranjak ke luar. Gua memeriksa kiri dan kanan tak ada orang sama sekali pintu frishen juga tertutup. Ketika gua keluar bayu dan Danu ikut- ikutan keluar. Danu mengetuk keras pintu kamar Frishen
"Pak.. Pak "Kata Danu
"Apa pak ?" Sahaut frishen
"Lu tadi ke kamar iwa gak pak" Kata Danu balik"Enggak tuh pak" Jawab Frishen
Kami bertiga lihat- lihatan. Kata bayu dia melihat itu tapi perasaanya itu berada di luar jendela. Danu mulai ngajak gua berdiskusi.
"Sepertinya lu mesti beliin lampu deh wa gua gak enak deh" Kata dia dengan memelankan suara
"Iya gua juga pengen beli lampu jadinya" Jawab gua
"Yaudah yok sekarang aja" Danu mulai berdiri dari kursinya
Bayu pengen ikut karena di takut di rumah. Gua bilang ke dia kalo ntar bila kita boncengan bertika bakalan di kira terong- terongan kesasar. Makanya gua bilangin dia supaya ke kamar frishen biar gak ketakutan.
Gua beli lampu yang wattnya gede sekitar 15 watt. Biar lebih aman aja. Sekalian ngusir maling biar dikira di sana ada poskampling warga. Akibat lampu yang nyalanya sangat terang gua kadang suka susah tidur. Karena gua suka gelap kalo pas tidur. Tapi gua pengen membenarkan omongan gua barusan. Jika sudah mengalami kejadian di atas gua gak akan matiin lampu lagi jika matiin lampu ntar gua malah ditiduri sm hal2 yang lain. Hiii
Komentar
Posting Komentar