KERIPIK OH KERIPIK

Minggu, 02 Oktober 2016

Hari ini gue gak ngerasakan apa- apa, gue bangun pukul 07.00 dengan keadaan sehat. Sampai pintu kamar gue terbuka dengan sendirinya dan bayu keluar dari sana sambil megang perutnya.
"Perut kamu gak sakit na ?" Kata bayu sambil megangin perutnya
"Ngomong apaan sih bay, ya gak lah emang kenapa" Kata gue sambil menguap gedhe ke arah dia
"Kayaknya aku keracunan deh, gara- gara makan keripik kemarin" Muka bayu mulai kelipet. Gue gak merasakan apa yang dirasakan bayu, Dan ternyata Bukan hanya Bayu aja yang merasakan hal serupa. Kak Riski dan Juga Si Frishen pun demikian. Ketika gue keluar kamar kak riski heran dengan gue kok gak kenapa- napa ya. Mereka berdua udah 2 kali bolak- balik kamar mandi. Gue sendiri masih belum merasakan apapun sampai saat ini dan ketika gue menulis Daily Life ini.



Di atas adalah penampakan kripik pembawa sial yang ngebuat 3 orang satu kosan bolak balik kamar mandi

Gue merasa bersukur untung gue gak kenapa- napa. Berbagai spekulasi mulai timbul diantara kami berempat. Si Frishen bilang katanya ada yang nyantet kita. Bayu bilang ini bukan karena kripik mungkin karena sate. Tapi gue ngebantah bayu jika sate kemarin malam terus kenapa kak Riski yang gak ikutan bisa sakit perut. lalu kemudian kami berempat menyimpulkan secara bersamaan, kalo keripik itu mengandung boraks. Apalagi setelah gue dan bayu search gejala orang makan makanan boraks, dan diantara gejala tersebut terdapat gejala- gejala yang mereka bertiga alami. Anehnya gue yang udah makan banyak banget keripiknya dan sampai habis bahkan masih nambah minta punyanya bayu, gak kenapa napa sampai sekarang. Sedangkan kak Riski yang cuman nyobain dikit kena dampak yang luarbiasa.

Yang kami lakukakan pertama kali adalah cepat- cepat ke kedai mbk sum. Dan disana kami berempat memesan teh anget. Gue memesan juga buat jaga- jaga bila sesuatu yang mereka alami terjadi juga dengan gue. Sejenak sepertinya mereka bertiga sudah mulai baikan tapi nggak juga, Kak riski mulai merasakan sakit perut itu lagi. Lantas Kak Riski mengambil minyak kayu putih dan mengoleskannya ke perutnya kami berempatpun mengikutinya. Gue juga pengen jaga- jaga.


Sesudah dari Mbak Sum. Kami bertiga kembali ke kosan, gue mulai merasakan ada yang aneh di perut. Tapi kayaknya cuman perasaan gue doang jadi gue biarin. Gue mencoba ke wc pada waktu itu tapi gak terjadi apa- apa, jadi gue keluar lagi. Ketika itu gue ketemu Danu, Dia mau mengambil jaketnya yang kemarin ada di kamar gue. Gue Frishen dan Bayu menyanyainya apakah dia merasakan hal yang kami rasakan. Dia bilang dia cuman boker aja tadi pagi dan itu langsung dia minummin obat mag. Abis itu selesai dia sembuh, sepertinya Danu beruntung sama halnya dengan gue. Tapi tidak dengan mereka bertiga. Hingga sore kadang perut mereka sakit tiba- tiba dan hilang kembali dengan sendirinya. Frishen gak kuat dengan hal ini, dan akhirnya dia memutuskan buat beli obat di apotik sewon. Dia beli pake duitku goceng karena kemarin gue utang sama dia dan sekarang udah lunas. Setelah minum obat perlahan rasa sakitnya hilang, Kak Riski dan Bayu gak minum obat, mereka berdua mengatasinya dengan makan yang banyak. Pada saat itu juga buat ngehilngain rasa sakitnya kami berlima bermain musik bareng di kosan kenceng- kenceng. Dan setelahnya alhamdulilah dari kami semua gak ada yang merasakan sakit perut. Terutama yang dari tadi udah merasakannya.

Komentar